Artikel ilmiah dikenal sebagai jenis karya tulis yang memiliki fungsi penting. Banyak sekali contoh artikel ilmiah yang bisa ditemukan di berbagai media, termasuk media online. Sebenarnya apa itu artikel ilmiah dan seperti apa ciri-cirinya?
Setiap jenis artikel pasti punya karakter dan teknik penulisannya masing-masing. Kali ini akan dibahas secara lengkap seperti apa artikel ilmiah dan bagaimana ciri-ciri yang dimiliki. Tidak lupa akan ada beberapa contoh artikel ilmiah yang ditampilkan di artikel ini.
Pengertian Artikel Ilmiah
Mari mulai dulu dengan pengertiannya. Menurut Komara (2017), artikel ilmiah merupakan karya tulis yang punya sifat faktual mengenai sebuah masalah tertentu. Artikel ini kemudian dimuat di majalah, jurnal, maupun media lain untuk menyampaikan sebuah gagasan dan fakta.
Sementara itu menurut Brotowijoyo (2002), artikel ilmiah merupakan bagian dari karya ilmiah pengetahuan. Di dalamnya menyajikan fakta umum dan ditulis sesuai metodologi penulisan yang benar.
Bisa dipahami bahwa artikel ilmiah ini merupakan sebuah karya tulis yang memuat fakta dan hal-hal ilmiah. Penulisannya menyesuaikan struktur ilmiah dan biasa dipublikasikan di jurnal-jurnal baik skala nasional maupun internasional.
Ciri-Ciri Artikel Ilmiah
Supaya bisa lebih memahami apa itu artikel ilmiah, mari kenali dulu apa saja ciri-ciri artikel ilmiah. Jika membaca banyak contoh artikel ilmiah, sebenarnya ciri-ciri ini bisa dipahami. Berikut adalah beberapa ciri yang dimiliki oleh artikel ilmiah:
1. Objektif
Artikel ilmiah merupakan tulisan yang bersifat objektif. Artinya, artikel ini tidak dikembangkan secara subjektif menurut pandangan orang tertentu. Sifatnya objektif berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Bersifat objektif, maka artikel ilmiah ini bisa menjangkau pembaca yang luas. Perdebatan di dalamnya tidak bisa dilakukan dengan pendapat subjektif. Harus dilakukan dengan fakta dan pembahasan yang juga bersifat objektif.
2. Tegas dan Tidak Ambigu
Ciri berikutnya, artikel ilmiah ialah sebuah karya tulis yang bersifat tegas dan tidak ambigu. Lain halnya dengan artikel opini yang seringkali terasa ambigu karena berdasarkan pendapat atau opini bukan fakta seperti artikel ilmiah.
Informasi yang dituliskan dalam artikel ilmiah harus jelas dan rinci. Tidak ada pernyataan yang sifatnya ambigu karena ada fakta-fakta yang mendasarinya. Itulah mengapa artikel seperti ini juga akan sulit disanggah tanpa adanya fakta.
3. Memakai Bahasa Baku
Artikel ilmiah akan selalu memakai bahasa baku atau formal. Hal ini disebabkan oleh tujuan penggunaan dari artikel ini yaitu untuk menyampaikan fakta berdasarkan penelitian yang sahih. Jadi penyampaiannya juga harus memakai bahasa baku sehingga mudah dipahami.
Jika dilihat dari banyak contoh artikel ilmiah yang beredar di berbagai media, jelas bahwa bahasa baku memang menjadi kunci utama. Beberapa kali mungkin akan digunakan bahasa asing untuk membantu proses penjelasan.
4. Efektif
Ciri lain yang dimiliki oleh artikel ilmiah adalah efektif. Setiap kalimat yang digunakan dalam artikel ini bersifat efektif dan tidak bertele-tele. Informasi disampaikan dengan jelas dan tidak perlu menggunakan banyak intro yang membingungkan pembaca.
Efektivitas penulisan artikel ilmiah ini akan berpengaruh pada kemudahan pembaca dalam menangkap atau memahami isi artikel. Tidak ada kalimat kosong yang tidak menyampaikan informasi apapun kepada pembacanya.
5. Memakai Kaidah Keilmuan
Artikel ilmiah juga memakai kaidah keilmuan dalam penulisannya. Jika membaca artikel ilmiah, maka akan ditemukan banyak penulisan sesuai kaidah keilmuan. Banyak juga istilah akademik yang muncul karena memang artikel ini digunakan di ranah tersebut.
Meskipun memakai kaidah keilmuan, namun penulisan artikel ini tetap memperhatikan efektivitas. Tujuannya adalah untuk memastikan pembaca bisa memahami artikel ilmiah tersebut dengan baik.
6. Reserved
Berikutnya ada ciri khas reserved yang ada pada artikel ilmiah. Ini merupakan sifat menahan diri. Artinya, penulis akan sangat berhati-hati dalam menyusun artikel ilmiah dan selalu bersikap jujur saat menulis karya tersebut.
Reserved juga bisa dipahami sebagai sifat lugas dan tidak mudah overclaiming dalam menulis artikel. Tidak ada motif pribadi yang ada di dalamnya dan murni penulisan dilakukan untuk tujuan akademis dan kepentingan pengetahuan.
7. Menggunakan Dasar Ilmiah
Artikel ilmiah bisa dikenali dengan mudah karena selalu menggunakan dasar-dasar ilmiah yang jelas sumbernya. Hal ini bisa dilihat dari daftar pustaka dan kutipan yang menyertai artikel tersebut. Artikel ini selalu punya daftar pustaka yang jelas dan disusun sistematis.
Hal inilah yang membuat artikel ilmiah berbeda dari karya tulis lainnya. Proses penulisan artikel ilmiah tidak main-main dan tidak sembarangan. Harus ada sumber yang bisa dipertanggungjawabkan dan sumber tersebut juga harus disertakan dalam artikel.
Jenis Artikel Ilmiah
Ada beberapa jenis artikel ilmiah yang bisa ditemukan di berbagai media saat ini. Sebelum membahas langsung contoh artikel ilmiah, mari kenali dulu jenis-jenisnya. Berikut adalah beberapa jenis artikel ilmiah:
1. Artikel Review
Pertama ada artikel review. Ini merupakan jenis artikel yang berisi rangkuman dari beberapa jenis penelitian yang sudah ada sebelumnya. Jadi, yang dimaksud review di sini adalah review dari penelitian-penelitian tersebut.
Tulisan review ini akan disusun secara komprehensif dengan pemahaman dan penjelasan yang mendalam. Biasanya, artikel seperti ini akan memberlakukan batas awal dan akhir tahun studi dari penelitian yang akan dijadikan bahan ulasan.
2. Karya Tulis Penelitian
Berikutnya ada karya tulis penelitian yang paling banyak dikenali oleh masyarakat. Ini merupakan jenis artikel yang ditulis sebagai laporan dari sebuah penelitian. Jadi, sebelum menulis artikelnya, harus dilakukan penelitian terlebih dahulu.
Artikel semacam ini akan menjelaskan hasil riset atau penelitian yang baru dan orisinal. Langkah penelitian dari awal sampai akhir akan dibahas secara lengkap dan runtut. Mulai dari landasan teori, metodologi penelitian, sampai hasil, dan kesimpulan yang didapatkan.
3. Artikel Berita
Kemudian ada pula artikel berita yang cukup berbeda dari jenis artikel ilmiah lainnya. Jika artikel ilmiah lain memiliki sasaran utama orang-orang akademis di bidang yang sama, maka artikel ini menyasar orang awam. Jadi sifatnya umum dan bisa dibaca siapa saja.
Artikel berita akan memuat sebuah penjelasan mengenai hasil penelitian yang nantinya akan memberi wawasan kepada masyarakat luas. Jadi, dasarnya tetap informasi ilmiah atau hasil dari penelitian yang disampaikan dengan bahasa lebih umum sehingga mudah untuk dipahami orang awam.
4. Abstrak dan Proceeding
Ada pula jenis artikel ilmiah berupa abstrak dan proceeding. Ini merupakan jenis karya tulis ilmiah untuk menjelaskan hasil sebuah penelitian dan biasanya dipresentasikan di kegiatan konferensi ilmiah. Ini adalah sebuah forum atau kegiatan yang melibatkan banyak orang akademis atau ilmuwan.
Di dalam konferensi tersebut ada proses diskusi mengenai topik atau hasil penelitian yang dipaparkan. Artikel berupa abstrak dan proceeding ini akan menjadi karya tulis yang dibahas di sana. Bentuknya harus dibuat sesuai kaidah ilmiah dan menggunakan acuan dari artikel penelitian.
Sistematika Penulisan
Dari berbagai contoh artikel ilmiah yang bisa didapatkan dari berbagai sumber, sebenarnya sistematika penulisan ini bisa dipelajari lebih jauh. Supaya jadi lebih mudah, mari kenali dulu sistematika penulisannya berikut ini.
1. Halaman Judul
Sudah jelas, di bagian pertama ini akan memuat halaman judul. Di dalamnya ada judul penelitian yang dibuat secara ringkas namun bisa mempresentasikan isi penelitian. Judul ini juga harus dibuat semenarik mungkin dan spesifik agar memberi nilai lebih pada penelitian tersebut.
2. Abstrak
Berikutnya ada bagian asbtrak yang biasa dikenal sebagai ringkasan. Abstrak ini merupakan ringkasan dari semua isi yang terdapat di dalam sebuah karya ilmiah. Tujuannya adalah untuk memberikan penjelasan atau gambaran secara singkat mengenai artikel tersebut.
Abstrak ini dibuat kurang lebih 250 kata saja. Meskipun jumlah katanya sangat singkat, namun penulis harus bisa memasukkan semua keseluruhan proses penelitian di dalamnya. Termasuk hasil dan kesimpulan yang harus dicari tahu lebih jauh lewat pembahasan lengkap.
3. Pendahuluan
Masuk ke bagian pendahuluan yang dibuat setelah abstrak. Pendahuluan ini memiliki 4 bagian, yaitu:
- Latar belakang masalah: Bagian yang memaparkan latar belakang sebuah masalah sehingga diangkat ke penelitian.
- Rumusan masalah: Bagian yang menunjukkan pertanyaan berdasarkan latar belakang masalah dan akan menjadi dasar dari penelitian.
- Tujuan penelitian: Menguraikan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian tersebut.
- Manfaat penelitian: Menguraikan keunggulan dan peran dari karya ilmiah ini sehingga bisa memberi manfaat kepada orang lain.
4. Kerangka Teori
Selanjutnya ada bagian kerangka teori yang mulai masuk lebih dalam ke inti penelitian. Bagian ini memiliki 2 bagian penting, yaitu:
- Landasan teori: Pembahasan mengenai konsep yang akan membatasi penelitian dan penulisan artikel ilmiah.
- Hipotesis penelitian: Kesimpulan sementara yang didapatkan berdasarkan kerangka landasan teori tadi (nantinya akan dibuktikan lewat penelitian).
5. Metode Penelitian
Ini bisa dikatakan sebagai bagian inti dari artikel ilmiah. Di dalamnya ada 4 bagian yang harus dituliskan, yaitu:
- Jenis penelitian: Memaparkan jenis penelitian yang dilakukan.
- Variabel Penelitian: Menunjukkan variabel apa saja yang terlibat dalam penelitian.
- Teknik Pengumpulan Data: Menjelaskan teknik apa yang dipakai untuk mengumpulkan data.
- Teknik Analisis Data: Memaparkan teknik analisis data yang dipakai untuk mendapat hasil penelitian.
6. Pembahasan
Selanjutnya ada bagian pembahasan dimana penulis akan membahas secara lengkap penelitian yang sudah dilakukan. Di bagian ini, pembaca bisa mendapat informasi lengkap mengenai penelitian atau topik yang sedang dibahas.
Di sini, penulis akan memaparkan hasil penelitian yang sudah didapatkan tadi. Bisa dikatakan bahwa inti informasi yang ingin dipaparkan bisa diperoleh di bagian ini.
7. Penutup
Jika sudah selesai dengan bagian pembahasan maka masuk ke penutup. Di bagian ini ada 2 bagian yang harus ditulis, yaitu:
- Kesimpulan: Ringkasan dari hasil akhir penelitian yang sudah dilakukan.
- Saran: Pendapat dari penulis mengenai saran-saran untuk penelitian lebih lanjut berdasarkan karya ilmiah yang sudah ditulis.
8. Daftar Pustaka
Masuk ke bagian berikutnya yaitu daftar pustaka. Artikel ilmiah harus ditulis berdasarkan fakta-fakta dari sumber yang tepercaya. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan tersebut harus dicantumkan di bagian daftar pustaka ini secara urut dan sistematis.
9. Lampiran
Bagian ini biasanya digunakan untuk karya ilmiah yang membutuhkan penjelasan data dan lampiran. Jadi biasanya lampiran yang dipakai berupa data hasil penelitian seperti foto, tabel, grafik, dan lain sebagainya. Tujuannya adalah untuk memperkuat hasil penelitian.
Perlu dipahami bahwa sistematika penulisan ini berlaku untuk artikel ilmiah jenis artikel penelitian. Sementara itu untuk artikel jenis lainnya bisa dipersingkat lagi dan tetap memenuhi ciri-ciri yang sudah disebutkan tadi.
Contoh Artikel Ilmiah
Begitu banyak contoh artikel ilmiah untuk dibaca sekaligus dipelajari. Seiring dengan bertambahnya aktivitas penelitian yang dilakukan oleh akademisi, maka artikel jenis ini juga semakin banyak beredar. Berikut ini beberapa contohnya:
1. Artikel Ilmiah Kesehatan
Karya ilmiah di bidang kesehatan terbilang banyak karena memang bidang ini begitu dekat dengan penelitian. Berikut adalah contoh artikel ilmiah di bidang kesehatan:
Potensi Daun Salam dalam Mengendalikan Kadar Gula Darah
Kontrol kadar gula dalam darah menjadi fokus penting bagi para penderita diabetes. Salah satu contoh usaha yang bisa dilakukan yaitu mengonsumsi bahan-bahan natural, seperti daun salam. Selain dinilai lebih aman, konsumsi daun salam pada penderita diabetes juga lebih mudah dijangkau.
Daun salam diketahui mengandung vitamin dan berbagai jenis senyawa yang bagus untuk tubuh. Mulai dari vitamin B2. B3, C, alkaloid, triterpenoid, dan flavonoid. Dari sekian banyak zat di daun salam, flavonoid adalah zat yang bisa mengontrol kadar gula di aliran darah.
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan lewat jurnal Annals of Medicine and Surgery, diketahui bahwa dau salam memang bisa menurunkan kadar gula darah. Ditunjukkan dengan hasil percobaan pada tikus yang diberikan ekstrak daun salam.
Selain itu data tersebut didukung pula oleh penelitian yang diterbitkan Research Journal of Medicinal Plant. Disebutkan bahwa konsumsi daun salam sebanyak 2 gram selama 30 hari bisa menurunkan risiko diabetes.
Bahkan menurut studi tersebut juga dibuktikan bahwa 65 orang yang menjadi objek penelitian mengalami penurunan risiko penyakit kardiovaskular. Diketahui pula bahwa daun salam mengandung antihiperglikemik yang akan membantu mengobati diabetes.
Dapat disimpulkan bahwa konsumsi daun salam secara rutin bisa mengurangi risiko diabetes dan mengobati penyakit diabetes itu sendiri. Kadar gula darah bisa jadi normal dengan kebiasaan konsumsi air rebusan daun salam secara rutin.
2. Contoh Artikel Ilmiah tentang Budaya
Artikel ilmiah yang mengangkat tema kebudayaan juga menarik untuk dikulik. Ini menjadi salah satu contoh artikel ilmiah yang mengangkat topik sosial, bukan sains. Berikut adalah contoh artikelnya:
Sadranan, Budaya Masyarakat Jawa Tengah untuk Mengenang Arwah Leluhur
Setiap daerah pasti menyimpan ciri khas tradisi turun-temurun. Bagi masyarakat di Jawa Tengah, ada sebuah tradisi yang hingga sekarang selalu dipertahankan. Tradisi tersebut bernama sadranan yang diperingati saat menyambut bulan Ramadan.
Sadranan adalah tradisi dimana warga akan berkumpul di area pemakaman. Umumnya mereka akan membawa berbagai jenis makanan untuk dimakan bersama-sama. Makanan tersebut akan ditukar satu sama lain dan dinikmati sebagai bentuk berkah.
Momen sadranan juga dilewati dengan berziarah di makam para leluhur. Selain membawa makanan, warga juga akan membawa bunga untuk ditaburkan di atas makan leluhurnya.
Tidak hanya sekadar ziarah dan berbagi makanan, sadranan merupakan momen yang kaya akan makna. Ini merupakan momen penting untuk mengenang kebersamaan dengan para leluhur, khususnya di bulan Ramadan yang istimewa.
Menariknya, ada juga beberapa daerah yang menerapkan tradisi meninggalkan makanan untuk arwah leluhur. Masyarakat akan meninggalkan beberapa jenis makanan yang mereka bawa di makam sebagai bentuk kasih kepada leluhur yang sudah meninggal.
Sadranan sampai sekarang masih terus dijalani oleh masyarakat di Jawa Tengah. Momen ini juga menjadi kesempatan untuk berkumpul bersama sanak saudara dan tetangga sebelum masuk ke bulan suci Ramadan.
Silakan cari lebih banyak contoh artikel ilmiah dengan berbagai jenis topik di internet. Sekarang artikel-artikel jenis ini sangat mudah untuk dijumpai. Bisa dijadikan referensi juga jika ingin menulis artikel ilmiah lainnya.